Siklus belajar
(learning cycle) adalah suatu model
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Learning cycle
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian
rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus
dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif (Ngalimun, 2014). Dari
pendapat yang dikemukakan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran learning cycle berpusat
pada peserta didik sehingga peserta didik secara aktif menemukan konsep
sendiri. Untuk mewujudkan hal tersebut, learning
cycle terdiri atas tahapan-tahapan yang terorganisir sehingga pemahaman
peserta didik terorganisir dengan baik.
Pada
mulanya model learning cycle
terdiri dari tiga fase yaitu fase eksplorasi (exploration), fase
pengenalan konsep (concept introduction), dan fase aplikasi konsep (concept
aplication). Learning cycle kemudian
dikembangkan menjadi learning
cycle 5 fase (learning cycle 5E).
Pada learning cycle 5 fase, ditambahkan engagement sebelum eksploration dan ditambahkan pula tahap evaluation pada bagian
akhis siklus. Pada model ini, tahap concept
introduction dan concept aplication
masing-masing diistilahkan menjadi explaination
dan elaboration (Ngalimun, 2014). Berlatar
belakang penekanan didalam transfer belajar dan pentingnya memunculkan
pemahaman awal, model 5E dikembangkan
menjadi model 7E. Perubahan yang terjadi pada tahapan 5E menjadi 7E terjadi pada fase Engage menjadi dua yaitu Elicit dan
Engage, sedangkan pada fase Elaborate dan Evaluate menjadi
tiga tahapan yaitu Elaborate, Evaluate, dan Extend (Eisenkraft 2003). Perubahan tahapan
learning cycle dari 5E menjadi
7E ditunjukkan pada Gambar berikut ini:
Gambar Perubahan Tahapan Learning Cycle 5E menjadi 7E
(Sumber:
Eisenkraft, 2003)
Dalam
tulisannya yang berjudul “Expanding the
5E Model”, Eisenkraft menjelaskan kegiatan setiap tahapan learning cycle
7E sebagai Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan
Extend.
a.
Elicit

Tahapan elicit
dilaksanakan dengan memberikan peserta didik beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
pertanyaan-pertanyaan tersebut peserta didik dirangsang untuk mengungkapkan
konsepsi dan pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya melalui jawaban yang
mereka berikan. Dengan demikian secara tidak langsung guru dapat mengukur
kemampuan yang dimiliki peserta didik serta ada atau tidaknya kekeliruan dalam
pemahaman konsep. Pada poin ini, tidak perlu sampai pada tahap kesimpulan atau
penutup. Peranan guru adalah menimbulkan pemahaman awal peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan tanpa membuat peserta didik menganggap guru akan
memberitahukan jawaban yang benar. Jadi dapat disimpukan bahwa tahapan ini dilakukan
untuk menimbulkan pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan pertanyaan
tanpa memberikan suatu pembenaran atas jawaban yang diberikan.
b.
Engage

c.
Explore
Tahap explore merupakan tahapan yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang berhubungan
dengan konsep yang akan dipelajari (Imaniyah dkk., 2015). Peserta didik
berkesempatan untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran
langsung dari guru. Selain itu, peserta didik diberikan kesempatan
untuk mengamati, merekam data, mengisolasi variabel, desain dan rencana
percobaan, membuat grafik, menginterpretasikan hasil, mengembangkan hipotesis,
dan mengatur temuan mereka. Guru dapat menyusun pertanyaan,
menyarankan pendekatan, memberikan umpan balik, dan menilai pemahaman.
d.
Explain
Pada tahap ini peserta didik diperkenalkan pada konsep,
hukum dan teori baru (Laelasari dkk., (2014). Peserta
didik menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya pada tahap explore dengan kalimat atau pemikiran sendiri, meminta bukti
dan klarifikasi atas penjelasan-penjelasan peserta didik, dan saling mendengar
secara kritis penjelasan antar peserta didik dan guru. Guru mengenalkan peserta
didik pada beberapa kosa kata ilmiah, dan memberikan pertanyaan untuk
merangsang peserta didik agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan
hasil eksplorasi.
e.
Elaborate

f. Evaluate |
![]() |
Evaluate
adalah tahap evaluasi dari hasil pembelajaran yang telah dialakukan. Pada tahap
evaluate peserta didik dievaluasi pemahaman dan keterampilannya (Suciati
dkk., 2014). Guru diharapkan secara terus menerus dapat mengobservasi dan
memperhatikan peserta didik terhadap kemampuan dan keterampilannya untuk menilai
tingkat pengetahuan dan/atau kemampuannya, kemudian melihat perubahan pemikiran peserta didik
terhadap pemikiran awalnya. Selain itu guru dapat mengamati pengetahuan atau pemahaman peserta
didik dalam menerapkan konsep baru. Guru berusaha memancing kembali ide-ide,
pengetahuan atau keterampilan peserta didik yang telah mereka pelajari
sekaligus mengadakan assesment mengenai keberhasilan peserta didik dalam
memahami konsep.
g.
Extend
Extend adalah tahapan pembelajaran learning cycle 7E yang bertujuan untuk berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang
telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang peserta didik untuk
mencari hubungan konsep yang dipelajari dengan konsep lain yang sudah atau
belum dipelajari (Imaniyah dkk., 2015). Pada tahap
extend guru membimbing peserta didik untuk menerapkan pengetahuan yang
telah didapat pada konteks baru yang dapat dilakukan dengan cara mengaitkan
materi yang telah dipelajari dengan materi selanjutnya atau materi sebelumnya.
Pengalaman
belajar yang diperoleh peserta didik dalam tiap tahap model pembelajaran learning cycle 7E lebih menekankan pada learning by doing,
dengan mangadakan kontak atau interaksi langsung dengan objek yang dipelajari
maka peserta didik akan mengalami pembelajaran menyenangkan (joyfull
learning) yang berdampak pada informasi yang didapat lebih mudah diingat
dan dimaknai. Selain itu melalui implementasi model pembelajaran learning cycle 7E memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengaitkan konsep-konsep yang sudah dipahami dengan konsep-konsep yang
akan dipelajari sehingga terjadi proses belajar bermakna (Dewi, 2012).
Ketujuh
tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan peserta didik
untuk menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E pada pembelajaran di kelas. Guru dan peserta didik mempunyai peran
masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan tahapan dari learning cycle 7E. Arah pembelajaran serta aktivitas guru dan peserta didik dalam setiap tahap dalam model pembelajaran learning cycle 7E dapat dijabarkan dalam tabel
dibawah ini.
Tabel Sintaks Model Pembelajaran Learning
Cycle 7E
Fase “7E”
|
Arah Pembelajaran
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Elicit
|
1. Memfokuskan perhatian peserta didik
2. Menyelidiki pengetahuan awal yang telah dimiliki peserta didik
|
1. Memfokuskan peserta didik terhadap materi yang akan dipelajari.
2. Memancing dan menggali pengetahuan awal peserta didik dengan memberikan
beberapa pertanyaan konteks yang terkait dengan materi yang diajarkan.
3. Menampung semua jawaban peserta didik.
|
1. Memfokuskan diri terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
2. Mengingat kembali materi yang pernah dipelajari.
3. Mengajukan pendapat jawaban berdasarkan pengetahuan awal dan pemahaman
yang mereka miliki sebelumnya.
|
Engage,
|
1. Kegiatan pada fase ini adalah memusatkan perhatian peserta didik dengan kegiatan demonstrasi, diskusi,
membaca, atau aktivitas lain yang digunakan untuk membuka pengetahuan peserta
didik dan mengembangkan rasa keingintahuan peserta didik.
2. Bertukar informasi dan pengalaman
|
1. Mengarahkan dan memotivasi peserta didik untuk belajar secara bermakna
dengan kegiatan demonstrasi, diskusi,
membaca, atau aktivitas lain yang menyenangkan.
2. Memberikan pertanyaan untuk merangsang motivasi dan rasa keingintahuan
peserta didik.
|
1.
Memberikan respon positif dan
mengikuti arahan guru.
2.
Mencari dan berbagi informasi
yang mendukung konsep yang akan dipelajari.
|
Explore
|
1. Kegiatan pada fase ini adalah memberikan waktu kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuannya dengan melaksanakan sebanyak mungkin
bekerja sama dengan kelompoknya untuk menjawab pertanyaan.
|
1. Mengarahkan peserta didik membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk
bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri.
2. Meminta peserta didik untuk mengerjakan LKS. Memberikan bimbingan kepada
peserta didik yang menemui kesulitan dalam mengerjakan LKS dan memantau sikap
dan aktivitas peserta didik selama mengerjakan LKS.
3. Mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam melakukan kegiatan
penyelidikan dan diskusi.
|
1.
Membentuk kelompok dan berusaha
bekerja dalam kelompok.
2.
Diskusi dalam kelompok untuk
menjawab permasalahan yang disajikan dalam LKS.
3.
Mengikuti instuksi guru dan
bertanya bila ada hal yang kurang dipahami.
|
Explain
|
1. Kegiatan pada fase ini adalah memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk memberikan analisis dan penjelasan.
|
1. Mendorong peserta didik untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka
sendiri.
2. Meminta bukti dan klarifikasi penjelasan peserta didik.
3. Mendengar secara kritis penjelasan antar peserta didik.
4. Memandu diskusi
|
1.
Mencoba memberi penjelasan
terhadap konsep yang ditemukan.
2.
Menggunakan pengamatan dan
catatan dalam memberi penjelasan.
3.
Melakukan pembuktian terhadap
konsep yang diajukan.
4.
Mendiskusikan.
|
Elaborate
|
1. Menerapkan apa yang telah dijelaskan pada fase Explain.
2. Mengaplikasi pengetahuan yang telah di dapat.
|
1. Mendorong dan memfasilitasi peserta didik mengaplikasi konsep/
keterampilan dalam setting yang baru/ lain.
2. Memberikan soal atau permasalahan dan mengarahkan peserta didik untuk
menyelesaikannya.
3. Menganjurkan peserta didik untuk menggunakan konsep yang telah mereka
dapatkan .
|
1.
Menjawab pertanyaan yang
disampaikan oleh guru dengan tujuan mengembangkan konsep yang telah
didapatkan dari proses pembelajaran.
2.
Menggunakan informasi sebelumnya
yang didapat untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan membuat keputusan.
3.
Menerapkan pengetahuan yang baru
untuk menyelesaikan soal-soal.
|
Evaluate
|
1. Kegiatan pada fase ini adalah memancing kembali ide-ide, pengetahuan/kete-rampilan peserta didik yang telah mereka pelajari sekaligus mengadakan assesment
mengenai keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep.
|
1. Mengevaluasi pemahaman peserta didik terkait dengan apa yang telah
dipelajari misalnya dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta
didik baik itu lisan maupun tulisan dan memantau sikap serta aktivitas
peserta didik selama proses pembelajaran.
|
1.
Menjawab atau menanggapi
pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai dengan konsep yang telah dimiliki.
|
Extend
|
1. Kegiatan pada fase yang terakhir ini adalah refleksi dengan membuat
rangkuman, kesimpulan mengembangkan aplikasi konsep dalam kehidupan nyata
yang lebih kompleks.
|
1. Menuntun peserta didik untuk membuat simpulan atau rangkuman tentang apa
yang telah mereka pelajari dalam proses pembelajaran
2. Memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang manfaat konsep yang
dipelajari untuk kehidupan sehari-hari..
|
1.
Menyimpulkan atau merangkum apa
yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran.
2.
Menyebutkan manfaat dari konsep
yang dipelajari untuk kehidupan sehari-hari.
|
Kelebihan model pembelajaran learning cycle yaitu: (a) meningkatkan motivasi belajar karena
peserta didik dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, (b) membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta
didik, (c) pembelajaran menjadi lebih bermakna
Sedangkan kelemahan model pembelajaran learning
cycle yaitu : (a) efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai
materi dan langkah-langkah pembelajaran, (b) menuntut kesungguhan dan kreatifitas
guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, (c) memerlukan pengelolaan kelas yang
lebih terencana dan terorganisasi, (d) memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran. (Ngalimun, 2014).
Sehingga dari penjelasan tersebut, model pembelajaran learning cycle 7E merupakan model pembelajaran student
centered dengan mengadopsi prinsip konstruktivisme
yang terdiri rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yaitu tahap elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate, dan extend, yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat menguasai kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
SUMBER :
Dewi, Sri Ratna. 2012. Pengaruh Model Siklus Belajar 7E Terhadap Pemahaman Konsep dan
Keterampilan Proses Siswa SMA Negeri 1 Sawan. Universitas Pendidikan
Ganesha. Artikel Tesis (online). http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/download/487/279.
(diakses pada 15 Juni 2015, pukul 15.30 Wita).
Eisenkraft, A.
(2003). Expanding the 5E model. The
Sciences Teacher 70 (6). 56- 59. Tersedia: http://its-about-imr.com/htmls/ap/eisenkraft.pdf. Diakses pada 15 Agustus 2015,
pukul 20.02 Wita.
Imaniyah, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 7E
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, volume 1, nomor
1, Juni 2015. Tersedia di http://jpppf.fisika-unj.ac.id/index.php/jpppf/article/viewFile/4/9.
Diakses pada 15 September 2015, pukul 18.20 Wita
Laelasari,
dkk. Penerapan Model Pembelajaran Learning
Cycle 7e Dalam Kemampuan Representasi Matematis Mahasiswa. Jurnal Euclid Prodi Pendidikan Matematika
Unswagati Cirebon, No. 2 vol. 1. Tersedia di http://www.fkip-unswagati.ac.id/ejournal/index.php/euclid/article/view/55. diakses pada 15
September 2015, pukul 19.45 Wita
Ngalimun. 2014. Strategi
dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressinso.
Suciati, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Siklus Belajar
Hipotetik-Deduktif Dengan Setting 7e Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau Dari
Sikap Ilmiah Siswa SMP. E-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, volume
4, tahun 2014. Tersedia di http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/1057/805.
Diakses pada 15 September 2015, pukul 18.40 Wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar