Halo para pembaca sekalian??.. salam kenal untuk kalian semua.
Nama saya Juni kebelulan ini merupakan unggahan pertama pada blog pertama saya.
Suatu pengalaman yang sangat berkesan bagi saya karena untuk pertama kalinya
saya dapat berbagi tulisan yang saya buat kepada pembaca sekalian. Sebelumnya saya
sangat bingung setelah punya blog mau nulis apa? Banyak ide yang muncul di
kepala hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengunggah tulisan saya ini. Sebagai
pemula dalam dunia blogger saya harap tulisan saya ini mendapat masukan dan
saran yang membangun agar saya dapat lebih baik dalam menulis lagi. Selamat membaca SEMOGA BERMANFAAT.
Matematika dikenal sebagai ilmu
deduktif, karena proses mencari kebenaran (generalisasi) dalam matematika
berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain. Metode
pencarian kebenaran yang dipakai adalah metode deduktif, tidak dapat dengan
cara induktif. Berbeda dengan ilmu
pengetahuan alam yang mencari
kebenaran dengan metode induktif dan eksperimen. Walaupun
dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai dengan cara induktif,
tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dapat
dibuktikan dengan cara deduktif. Dalam matematika suatu generalisasi dari
sifat, teori atau dalil itu dapat diterima kebenarannya sesudah dibuktikan
secara deduktif.
Selain dikenal sebagai ilmu deduktif, matematika juga
merupakan pengetahuan yang sangat terstruktur. Menurut Runtukahu & Kandau
(2014) sebuah topik yang matematika yang telah dipelajari tidak berdiri
sendiri, tetapi terkait dengan topik matematika yang mendahuluinya. Sehingga
apabila peserta didik tidak menguasai topik yang pertama, maka peserta didik
akan mengalami kesulitan dalam mempelajari topik berikutnya. Sebagai contoh,
peserta didik harus menguasai penjumlahan sebelum mempelajari perkalian, dan
mencari luas bangun datar seperti segitiga harus menguasai operasi bilangan.
Matematika disebut juga sebagai
ilmu tentang pola karena pada matematika sering dicari keseragaman seperti
keterurutan, keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau model
yang merupkan representasinya untuk membuat generalisasi.
Simbol-simbol matematika yang mempunyai makna tertentu dan
berlaku secara internasional mengidentikkan bahwa matematika adalah bahasa
simbol. Misalnya simbol pada operasi bilangan seperti “
dan “
”. Simbol “
” bermakna penjumlahan, simbol
bermakna pengurangan,
simbol
bermakna perkalian,
dan simbol “
” bermakna pembagian. Peranan simbol sangat membantu didalam
mengkomunikasikan konsep-konsep abstrak matematika. Konsep yang abstrak dalam
matematika tidak dapat dilihat dan didengar secara fisik. Oleh sebab itu,
simbol yang dihubungkan secara mental dengan konsep atau gagasan, diperlukan
agar konsep abstrak tersebut dapat dilihat dan didengar secara fisik. Jadi simbol
merupakan suatu alat yang mewakili konsep atau gagasan yang digunakan untuk mengkomunikasikan
suatu gagasan yang abstrak matematika. Maka dari itu matematika merupakan
bahasa simbol.
Matematika mempelajari tentang
keteraturan, tentang struktur yang
terorganisasikan, konsep-konsep
matematika tersusun secara
hirarkis, berstruktur dan
sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada
konsep paling kompleks. Dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah
abtraks, sehingga disebut objek mental, objek itu merupakan objek pikiran.
Objek dasar itu meliputi: Konsep, merupakan suatu ide abstrak
yang digunakan untuk menggolongkan sekumpulan obejk. Misalnya, segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak. Dalam matematika
terdapat suatu konsep yang
penting yaitu “fungsi”, “variabel”,
dan “konstanta”. Konsep berhubungan erat dengan definisi, definisi
adalah ungkapan suatu konsep, dengan
adanya definisi orang
dapat membuat ilustrasi
atau gambar atau
lambing dari konsep yang dimaksud. Prinsip, merupakan objek matematika yang komplek. Prinsip dapat terdiri atas beberapa konsep
yang dikaitkan oleh
suatu relasi/operasi, dengan
kata lain prinsip
adalah hubungan antara berbagai objek dasar matematika. Prisip dapat
berupa aksioma, teorema dan sifat. Operasi, merupakan
pengerjaan hitung, pengerjaan
aljabar, dan pengerjaan
matematika lainnya, seperti penjumlahan, perkalian, gabungan, irisan. Dalam
matematika dikenal macam-macam
operasi yaitu operasi
unair, biner, dan
terner tergantung dari
banyaknya elemen yang dioperasikan. Penjumlahan
adalah operasi biner
karena elemen yang
dioperasikan ada dua, tetapi
tambahan bilangan adalah
merupakan operasi unair
karena elemen yang
dipoerasikan hanya satu. Visi
pendidikan matematika masa
kini adalah penguasaan
konsep dalam pembelajaran matematika
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah. Sedangkan visi pendidikan
matematika masa depan
adalah memberikan peluang
mengembangkan pola pikir, rasa
percaya diri, keindahan, sikap objektif dan terbuka (Hasratuddin, 2014)
Berdasarkan pemaparan tersebut pada hakikatnya matematika
merupakan ilmu deduktif, ilmu tentang pola, ilmu terstruktur yang terorganisasi
dan merupakan bahasa simbol.
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Swasono. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. Makalah.
Disajikan pada Seminar Nasional “Pendidikan Matematika yang Berkarakter”
tanggal 13 Januari 2016 di Hotel Nikki Denpasar.
Runtukahu, Tombokan dan Selpius Kandou.
2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Rus Media.
Hasratuddin.
Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang Berbasis
Karakter. Jurnal
Didaktik Matematika Vol. 1, No. 2, September 2014.Tersedia di http://jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/download/2075/2029.
Diunduh pada 10 November 2016, pukul 21.00 Wita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar